BERITA
BERITA TAHUN 2025
PT Indonesian Tobacco Tbk.
| 1. | Purbaya: Cukai Tak Naik, Harga Rokok Juga Tak Perlu Naik
Jakarta, IDN Times – Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa menyatakan pemerintah belum berencana untuk menaikkan harga jual eceran (HJE) rokok pada 2026. Ia membantah isu yang menyebutkan adanya kenaikan harga rokok meski tarif cukai hasil tembakau (CHT) tidak mengalami perubahan di 2026. Baca Selengkapnya
|
| 2. | Purbaya Pastikan Harga Jual Eceran (HJE) Rokok Tak Naik 2026
Bloomberg Technoz, Jakarta - Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa memastikan pemerintah belum memiliki rencana untuk menaikkan harga jual eceran (HJE) produk hasil tembakau untuk tahun depan. Produk hasil tembakau yang dimaksud seperti sigaret, cerutu, rokok daun atau klobot, dan tembakau iris. Baca Selengkapnya
|
| 3. | Pekan depan, 6 saham emiten ini kembali diperdagangkan
JAKARTA – PT Bursa Efek Indonesia (BEI) akan membuka suspensi transaksi saham enam emiten mulai sesi I di pasar regular dan pasar tunai pada Senin (6/10). Hal itu disampaikan Yulianto Aji Sadono, Kepala Divisi Pengawasan Transaksi BEI dalam keterbukaan informasi Jumat (3/10). Baca Selengkapnya
|
| 4. | BEI Buka Suspensi 6 Saham, Perdagangan Normal Lagi Mulai 6 Oktober
STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – Bursa Efek Indonesia (BEI) resmi membuka kembali perdagangan enam saham yang sebelumnya terkena suspensi. Saham yang dicabut suspensinya adalah PT Hotel Fitra International Tbk (FITT), PT Berkah Prima Perkasa Tbk (BLUE), PT Futura Energi Global Tbk (FUTR), PT Pudjiadi Prestige Tbk (PUDP), PT Indonesian Tobacco Tbk (ITIC), dan PT Esta Multi Usaha Tbk (ESTA). Baca Selengkapnya
|
| 5. | Saham Naik Kencang, Bos Emiten Rokok Akui Ada Purbaya Effect
Jakarta, CNBC Indonesia — Emiten rokok PT Indonesian Tobacco Tbk (ITIC) buka suara usai sahamnya mengalami lonjakan harga signifikan selama sebulan terakhir. Melalui penjelasan atas pertanyaan Bursa Efek Indonesia (BEI), Direktur Utama ITIC Djonny Saksono mengaku tidak memiliki rencana maupun aksi korporasi dalam waktu dekat. Meski demikian, ia mengaku ada sentimen positif kepada saham perseroan. "Sentimen positif terhadap saham perseroan terjadi sejak adanya pergantian Menteri Keuanan Republik Indonesia (RI)," ungkap Djonny, dalam keterbukaan informasi BEI, Kamis, (2/10/2025). Baca Selengkapnya
|
| 6. | Cukai Rokok Stabil, Saham ITIC Terbang Tinggi! Ada Apa?
Haluannews Ekonomi – Euforia melanda saham emiten rokok PT Indonesian Tobacco Tbk (ITIC). Harga sahamnya melonjak signifikan dalam sebulan terakhir. Manajemen ITIC mengakui fenomena ini dipicu oleh sentimen positif sejak pergantian Menteri Keuangan RI. Direktur Utama ITIC, Djonny Saksono, dalam keterbukaan informasi kepada Bursa Efek Indonesia (BEI) menyatakan, "Sentimen positif terhadap saham perseroan terjadi sejak adanya pergantian Menteri Keuangan Republik Indonesia (RI)," Kamis (2/10/2025). Pernyataan ini merujuk pada pelantikan Purbaya Yudhi Sadewa sebagai Menteri Keuangan pada 8 September 2025, menggantikan Sri Mulyani. Baca Selengkapnya
|
| 7. | Saham Emiten Rokok Ambruk Berjamaah
Jakarta, CNBC Indonesia — Saham emiten rokok kompak loyo pada perdagangan hari ini, Senin (29/9/2025). Hal ini terjadi setelah kenaikan signifikan saham rokok dalam beberapa waktu terakhir. Sebagai informasi, kenaikan saham rokok terjadi seiring pergantian Menteri Keuangan dari semula Sri Mulyani Indrawati menjadi Purbaya Yudhi Sadewa. Sri Mulyani terkenal agresif menaikkan cukai rokok secara konsisten, sedangkan Purbaya sebaliknya. Pada akhir perdagangan hari ini, saham Wismilak Inti Makmur (WIIM) tercatat sebagai saham rokok yang turun paling dalam, yakni 7,49% ke level 1.420. Lalu diikuti oleh Gudang Garam (GGRM) turun 4,96% menjadi 13.900 dan HMSP merosot 4% ke level 840. Sementara itu Bursa Efek Indonesia menggembok atau suspensi saham Indonesian Tobacco (ITIC). Baca Selengkapnya
|
| 8. | Besok BEI Buka Kembali Perdagangan Lima Saham, Cek Datanya
EmitenNews.com - Bursa Efek Indonesia (BEI) membuka kembali perdagangan saham lima emiten, besok. Selasa (30/9/2025). Perdagangan saham-saham tersebut dibuka kembali mulai Sesi I perdagangan saham pada hari Selasa tanggal 30 September 2025. Baca Selengkapnya
|
| 9. | Empat Saham Dibekukan Sementara Imbas Harga Naik Tajam, Ada yang Terbang 142%
Warta Ekonomi - Bursa Efek Indonesia (BEI) resmi menghentikan sementara perdagangan sejumlah saham mulai Senin, 29 September 2025. Langkah ini diambil setelah harganya melonjak tajam dalam waktu singkat. Baca Selengkapnya
|
| 10. | 7 Saham Kena Suspensi, BEI Lakukan Cooling Down untuk Lindungi Investor
STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – Bursa Efek Indonesia (BEI) menghentikan sementara perdagangan tujuh saham sekaligus pada Senin, 29 September 2025. Langkah ini diambil setelah terjadi lonjakan harga kumulatif yang signifikan dalam waktu singkat. Saham yang terkena suspensi adalah PT Supra Boga Lestari Tbk (RANC), PT Star Pacific Tbk (LPLI), PT Pudjiadi Prestige Tbk (PUDP), PT Citra Putra Realty Tbk (CLAY), PT Sinergi Multi Lestarindo Tbk (SMLE), PT Indonesian Tobacco Tbk (ITIC), dan PT Fast Food Indonesia Tbk (FAST). Baca Selengkapnya
|
| 11. | Bursa Gembok Perdagangan Saham 7 Emiten Ini
Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa Efek Indonesia (BEI) telah melakukan pemberhentian sementara (suspensi) perdagangan saham atas tujuh saham sekaligus pada Senin, (15/9/2025). Ketujuh emiten tersebut antara lain, PT Supra Boga Lestari Tbk. (RANC), PT Star Pacific Tbk (LPLI), PT Pudjiadi Prestige Tbk. (PUDP), PT Citra Putra Realty Tbk. (CLAY), PT Sinergi Multi Lestarindo Tbk. (SMLE), PT Indonesian Tobacco Tbk. (ITIC), dan PT Fast Food Indonesia Tbk. (FAST). Baca Selengkapnya
|
| 12. | Saham Emiten Rokok Kompak Ngebul Usai Pemerintah Tak Naikkan Cukai pada 2026
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga saham emiten rokok kompak menguat usai pemerintah memutuskan kebijakan tarif cukai hasil tembakau (CHT) pada tahun 2026. Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa mengatakan bahwa pihaknya tidak akan menaikkan tarif CHT pada tahun depan. Adapun keputusan tersebut setelah dilakukan pertemuan dengan pengusaha rokok hari ini, Jumat (26/9). Baca Selengkapnya
|
| 13. | 4 Saham Meroket Disetop, Satu dari FCA Melejit 700 Persen
EmitenNews.com - Bursa Efek Indonesia (BEI) menjatuhkan suspensi sementara perdagangan saham PT Indonesian Tobacco Tbk. (ITIC), PT Multisarana Intan Eduka Tbk. (MSIE), PT Geoprima Solusi Tbk. (GPSO), serta PT Dana Brata Luhur Tbk. (TEBE) yang mana efektif berlaku sejak Rabu (24/9/2025). Baca Selengkapnya
|
| 14. | Purbaya Effect Nyata, Saham Rokok Kompak Terbang Tinggi
Jakarta, CNBC Indonesia - Saham emiten rokok kembali melesat pada perdagangan pagi ini, Selasa (23/9/2025). Empat emiten rokok yang melantai di bursa hari ini kompak membukukan kenaikan harga saham yang signifikan. Baca Selengkapnya
|
| 15. | Pola Transaksi Saham TALF, ITIC, dan PICO Masuk UMA
Pasardana.id - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) tengah mencermati pergerakan harga Saham PT Tunas Alfin Tbk (IDX: TALF), PT Indonesian Tobacco Tbk (IDX: ITIC), dan PT Pelangi Indah Canindo Tbk (IDX: PICO) terkait pola transaksi efek yang di luar kebiasaan (Unusual Market Activity/UMA). Baca Selengkapnya
|
| 16. | Saham-Saham Emiten Rokok Terbang, Usai Purbaya Kritik Tarif Cukai Tembakau
JAKARTA, investor.id - Saham-saham emiten rokok terpantau melaju kencang pada sesi I perdagangan hari ini, Senin (22/9/2025). Saham-saham emiten rokok terpantau mencatatkan kenaikan harga saham secara signifikan pada hari ini, setelah Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya mengkritik cukai tembakau pada Jumat (19/9/2025). Baca Selengkapnya
|
| 17. | Lanjutkan Purbaya Effect! Harga Saham Emiten Rokok Ini Belum Pernah Melemah Sejak Awal Pekan
SINAR HARAPAN- Harga saham PT Indonesian Tobacco Tbk (ITIC) kembali melesat pada perdagangan sesi pertama hari ini, Rabu (17/9/2025). Dalam tempo singkat, saham emiten tembakau ini melesat 9,21 persen ke level Rp332 per lembar, setelah sempat menyentuh titik tertinggi di Rp360 dan terendah di Rp310. Hingga pukul 9.33 WIB, tercatat sebanyak 27,01 juta saham ITIC berpindah tangan dengan nilai transaksi mencapai Rp9,2 miliar. Baca Selengkapnya
|
| 18. | Djonny Saksono Kembali Tambah Investasi Sahamnya di ITIC
Pasardana.id - Djonny Saksono selaku Direktur Utama dan juga Pengendali PT Indonesian Tobacco Tbk (IDX: ITIC) telah melakukan transaksi Pembelian sebanyak 202.300 lembar saham atau setara 0,02% ITIC diharga Rp 217,39 per saham pada tanggal 01 September 2025. Baca Selengkapnya
|
| 19. | Dirut Indonesian Tobacco Tambah Porsi Kepemilikan Saham di ITIC, Kucurkan Rp43,98 Juta
IDXChannel - Direktur Utama PT Indonesian Tobacco Tbk (ITIC) Djonny Saksono menambah porsi kepemilikan saham perseroan. Aksi pembelian ini dilakukan pada 1 September 2025. Baca Selengkapnya
|
| 20. | ITIC Incar Pertumbuhan 10% pada 2025
Kontan.co.id, JAKARTA - PT Indonesian Tobacco Tbk. (ITIC) menyiapkan sejumlah strategi untuk mendongkrak kinerja di tengan ketidakpastian ekonomi dan pelemahan daya beli. Baca Selengkapnya
|
| 21. | Indonesian Tobacco (ITIC) Ekspansi Pasar, Bidik Kenaikan 10% pada 2025
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Indonesian Tobacco Tbk (ITIC) menyiapkan sejumlah strategi untuk mendongkrak kinerja di tengah ketidakpastian ekonomi dan pelemahan daya beli. Emiten yang bergerak di bisnis tembakau iris ini membidik kenaikan penjualan sebesar 10% pada tahun 2025. Baca Selengkapnya
|
| 22. | Indonesian Tobacco (ITIC) Bidik Penjualan Naik 10% pada 2025
Bisnis.com, JAKARTA - Emiten rokok PT Indonesian Tobacco Tbk. (ITIC) mengincar pertumbuhan pendapatan hingga 10% pada 2025 walaupun ada tantangan penurunan daya beli masyarakat. Komisaris Utama ITIC Shirley Suwantinna menjelaskan target pertumbuhan penjualan perseroan akan dicapai dengan rencana ekspansi di pasar domestic. Saat ini, perseroan memasarkan 80% produknya di dalam negeri dengan posisi yang kuat di Indonesia bagian timur. Baca Selengkapnya
|
| 23. | Indonesian Tobacco (ITIC) Siap Ekspansi Global ke India pada 2025
Bisnis.com, JAKARTA - Emiten rokok PT Indonesian Tobacco Tbk. (ITIC) akan melebarkan sayap ekspor ke India pada 2025. Manajemen ITIC menegaskan keinginan perseroan untuk mencoba peruntungan di India telah ada sejak lama dan akan direalisasikan tahun ini. Baca Selengkapnya
|
| 24. | Indonesian Tobacco (ITIC) Bidik Pertumbuhan Penjualan 10%, Begini Strateginya
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Indonesian Tobacco Tbk. (ITIC) membidik pertumbuhan penjualan sebesar 10% pada tahun 2025. Emiten yang bergerak di bisnis tembakau iris ini menyiapkan strategi untuk mendongkrak kinerja di tengah ketidakpastian ekonomi dan pelemahan daya beli. Baca Selengkapnya
|
| 25. | Bidik Penjualan Tumbuh 10% pada 2025, Ini Strategi Indonesian Tobacco!
STOCKWATCH.ID, JAKARTA - Manajemen PT Indonesian Tobacco Tbk. (ITIC) membidik penjualan sebesar Rp356,93 miliar pada 2025. Target tersebut 10% lebih tinggi dari penjualan ITIC tahun 2024 sebesar Rp324,45 miliar. Baca Selengkapnya
|
| 26. | Optimalkan Pasar Domestik - Indonesian Tobacco Bidik Penjualan Tumbuh 10%
NERACA, Jakarta – Tahun ini, PT Indonesian Tobacco Tbk. (ITIC) menargetkan pertumbuhan pendapatan hingga 10% di tengah tantangan penurunan daya beli masyarakat. Kami memang menargetkan 10% peningkatan pendapatan pada 2025 dan kami juga berusaha untuk tetap berkespansi karena masih ada beberapa daerah yang memang kami harus eksplorasi untuk pasar domestik. Kami juga mulai ekspansi di Sumatera, Kalimantan, dan pulau Jawa juga,”kata Komisaris Utama ITIC, Shirley Suwantinna di Jakarta, kemarin. Baca Selengkapnya
|
| 27. | Wacana Larangan Rokok di Klub Malam Tidak Berdampak Signifikan Bagi ITIC
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Wacana larangan merokok di tempat hiburan malam di Jakarta tengah mengemuka. Usulan kebijakan ini dinilai akan berdampak besar bagi industri rokok. Tapi, tak semua produk tembakau terkena dampak signifikan. Baca Selengkapnya
|
| 28. | Penjualan Naik 6,76%, Intip Saham ITIC
IDNFinancials.com - JAKARTA - Meski pendapatan PT Indonesian Tobacco Tbk (ITIC) naik, namun laba tahun berjalan emiten ini melandai di tahun 2024 dari tahun 2023. Penjualan emiten ini di kawasan Indonesia Timur menunjukkan pertumbuhan, khusus di Papua naik 10% dari tahun 2023. Dalam Laporan Keuangan Tahun 2024 yang dipublikasikan pada Senin (10/3). Baca Selengkapnya
|
| 29. | Lagi, Djonny Saksono Tambah Porsi Kepemilikan Sahamnya di ITIC
Pasardana.id - Djonny Saksono selaku Direktur Utama dan juga Pengendali PT Indonesian Tobacco Tbk (IDX: ITIC) telah melakukan transaksi Pembelian sebanyak total 303.400 lembar saham atau setara 0,03% ITIC diharga Rp214,17 dan Rp217,72 per lembar saham pada tanggal 27 dan 28 Februari 2025. “Tujuan transaksi untuk investasi dengan Status Kepemilikan Saham secara langsung,” sebut Djonny Saksono dalam keterbukaan informasi BEI, Senin (03/3). Baca Selengkapnya
|
| 30. | Dirut Indonesian Tobacco Kembali Akumulasi Saham ITIC
IDNFinancials.com - JAKARTA – Djonny Saksono telah membeli saham sebanyak 428.600 lembar pada tanggal 20 dan 21 Februari 2025, dengan harga Rp245,27 dan Rp242 per lembar. Dengan harga itu, Djonny yang juga menjabat sebagai Direktur Utama PT Indonesian Tobacco Tbk (ITIC), mengeluarkan dana Rp104,97 juta dalam keuda transaksi tersebut. Baca Selengkapnya
|
| 31. | Makin Tajir! Direktur Utama Kuasai 67,84% Saham Indonesian Tobacco
STOCKWATCH.ID - (JAKARTA)- Kiprah Djonny Saksono, Direktur Utama PT Indonesian Tobacco Tbk (ITIC) semakin tajir. Kali ini, bos ITIC memborong 426.600 lembar saham emiten produsen tembakau iris itu. Pembelian saham ITIC dilakukan melalui Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 20 dan 21 Februari 2025. Baca Selengkapnya
|
| 32. | Direktur Utama dan juga Pengendali ITIC Kembali Tambah Porsi Kepemilikan Sahamnya di Perseroan
Pasardana.id - Djonny Saksono selaku Direktur Utama dan juga Pengendali PT Indonesian Tobacco Tbk (IDX: ITIC) telah melakukan transaksi Pembelian sebanyak total 428.600 lembar saham atau sebesar 0,05% ITIC diharga Rp245,27 dan Rp242 per lembar saham pada tanggal 20 dan 21 Februari 2025. “Tujuan transaksi untuk investasi dengan Status Kepemilikan Saham secara langsung,” sebut Djonny Saksono dalam keterbukaan informasi BEI, Senin (24/2). Baca Selengkapnya
|
| 33. | Djonny Saksono Kembali Tambah Porsi Kepemilikan Sahamnya di ITIC
Pasardana.id – Djonny Saksono selaku Direktur Utama dan juga Pengendali PT Indonesian Tobacco Tbk (IDX: ITIC) telah melakukan transaksi Pembelian sebanyak 474.700 lembar saham atau sebesar 0,05% ITIC diharga Rp 248,18 per lembar saham pada tanggal 15 Januari 2025. “Tujuan transaksi adalah untuk Investasi dengan Status Kepemilikan Saham secara langsung,” sebut Djonny Saksono dalam keterbukaan informasi BEI, Jumat (17/1). Baca Selengkapnya
|
| 34. | Makin Superior, Bos ITIC Serok Saham Rp249 per Lembar
EmitenNews.com - Djonny Saksono terus menambah muatan saham Indonesian Tobacco (ITIC). Direktur utama perseroan itu, diketahui menjala 328.400 eksemplar. Pembelian pentolan perusahaan itu, telah dipatenkan pada Kamis, 30 Januari 2025. Baca Selengkapnya
|