REKAM JEJAK

PERSEROAN

PT Indonesian Tobacco Tbk.

Sejarah, Perkembangan & Pencapaian Perusahaan

Sejarah, perkembangan, dan pencapaian PT Indonesian Tobacco Tbk. dapat diklasifikasikan menjadi 3 periode:

 

1960 - 1980

Perjalan kinerja Perseroan adalah dimulai dengan catatan pada sekitar tahun 1965 sampai dengan tahun 1970, suatu cerita dimana suami dan istri Chandra Saksono harus memulai usaha kecilnya untuk menghidupi keluarganya, setelah terlepas dari pekerjaan tetap mereka sebagai guru sekolah bahasa mandarin yang harus mengalami penutupan sehubungan dengan keadaan politik pada masa itu. Hal tersebut mengharuskan suami dan istri Chandra Saksono memulai usaha membuat minyak rambut dan sabun cuci dengan konsep industri rumahan dan menitipkan produk buatan mereka pada beberapa toko grosir di Surabaya. Dari penjualan secara keliling ini diketahuilah bahwa produk tembakau linting sangat laku keras di pasaran, sehingga suami dan istri Chandra Saksono ini memulai usahanya membuat tembakau linting disamping tetap memproduksi minyak rambut dan sabun cuci.

 

Proses produksi produk tembakau linting yang pada awalnya dikelola di halaman rumah belakang oleh suami istri Chandra Saksono, ternyata perlahan tapi pasti mulai dikenal oleh para pelanggannya dengan menggunakan merk Kuda Terbang dan Pohon Sagu, sehingga produksi minyak rambut dan sabun cuci rumahan dihentikan dan berfokus pada produksi tembakau iris saja. Produk tembakau linting yang tadinya hanya dijual di sekitaran area grosir Kenjeran di Surabaya, berangsur-angsur mulai menyebar ke Pontianak dan beberapa wilayah di Papua yaitu Manokwari dan Biak.

 

Proses produksi otomatis mengalami peningkatan sehingga membutuhkan lokasi usaha yang luas dan dipilihlah gudang di sekitar jalan Kenjeran Surabaya. Sejak awal tahun 1970 an hingga menjelang akhir tahun 1970an, proses produksi dilaksanakan di gudang Kenjeran Surabaya ini. Karena adanya kejadian kebakaran di gudang Kenjeran di sekitar tahun 1979, membuat pasangan Chandra Saksono harus memutar alih strategi dan mempertahankan produk yang sudah laku dan permintaan pasar yang ada, akhirnya diputuskanlah untuk sementara memperkecil produksi. Dengan adanya kejadian kebakaran di gudang Kenjeran, maka suami dan istri Chandra Saksono ini harus mempertahankan usahanya dan mencari tempat usaha yang luas untuk memenuhi permintaan pasar yang semakin meningkat.

 

Pada saat itu suami dan istri Chandra Saksono mendapatkan penawaran gudang beserta izin usahanya di kota Malang. Maka dengan segala upaya dan perjuangan dari suami dan istri Chandra Saksono ini membeli gudang dan izin usaha di kota Malang ini, dan gudang ini telah memiliki area yang luas dan dengan izin usaha bernama NV. Indonesian Tobacco & Industrial Company yang disingkat menjadi ITIC.

1981 - 2000

Usaha suami dan istri Chandra Saksono menjadi menggunakan NV. Indonesian Tobacco & Industrial Company (akuisisi dan merger) sesuai dengan izin peruntukan gudang di Malang tersebut, yang pada akhir nya berubah nama menjadi PT Indonesian Tobacco pada sekitar tahun 1990. Pada saat itu, segala proses produksi di gudang Kenjeran Surabaya pada akhirnya dipindahkan ke Malang dan gudang Kenjeran Surabaya dijual kepada pihak lain; merek-merek tembakau berupa: Pohon Sagu, Kuda Terbang, Lampion Lilin dan Anggur Kupu mulai juga diluncurkan di masa ini.

 

Pada sekitar tahun 1990, putra dari pasangan Chandra Saksono, Djonny Saksono mulai berperan dalam manajemen usaha ini dan memperluas area marketing dan produksi serta melakukan banyak pembenahan manajemen usaha.

 

Proses produksi yang awalnya dari industri rumah tangga berkapasitas 3 (tiga) ton menjadi usaha manufaktur dengan tonasi produksi sekitar 250 ton sampai dengan 300 ton pertahun, perlahan tapi pasti, naik menjadi sekitar 500 ton sampai 600 ton per tahun. Pada periode ini juga dimulailah penjualan export ke Malaysia dan Singapore dengan merk produk berupa Butterfly dan Pohon Sagu.

2001 - Sekarang

Sejak sekitar tahun 2000, Perseroan mengalami banyak perubahan dengan mengadapstasi sistem manajemen terintegrasi dengan mulai diterapkannya ISO 9001. Ekspansi area penjualan pasar lokal dan pengaturan produksi serta adanya research and development untuk produk baru diadakan dan Perseroan meluncurkan produk tembakau premium baru dengan merk tembakau Manna. Pembukaan pasar di area Sulawesi dan Maluku serta penetrasi pasar di Kalimantan dengan produk tembakau Manna digalakkan dalam kurun waktu tujuh tahun terakhir. Pada tahun 2017, pembukaan area export baru dan peluncuran merk baru tembakau Papillon di Jepang.

 

Pada periode tahun 2017, Perseroan mengembangkan produk tembakau Manna dengan tujuan untuk menjangkau pasar yang masih dapat dikembangkan lagi di wilayah Indonesia bagian Timur. Penjualan tembakau Manna mulai mendapat cinta dari pelanggan dan mulai mendapatkan market share di Kalimantan dan Sulawesi, sehingga penjualan tembakau Manna juga mulai memberikan kontribusi peningkatan pendapatan selama tahun 2024 untuk Perseroan. Pada periode tahun 2019 hingga 2024, Perseroan menerapkan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) guna menunjang keberhasilan operasional Perusahaan khususnya dalam bidang K3.

 

Pada tahun 2022 Perseroan menambah penerapan sistem manajemen lain yang terintegrasi yakni Sistem Manajemen Lingkungan berbasis ISO 14001 serta Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja berbasis ISO 45001. Diawal tahun 2023, Perseroan berhasil melakukan eksternal audit dan mendapatkan sertifikat atas implementasi ISO 9001:2015, ISO 14001:2015, ISO 45001:2018 dari AMTIVO Indonesia serta SMK3 PP 50 dari Kementerian Ketenagakerjaan Republik Indonesia. Penerapan sistem manajemen yang saling terintegrasi ini diharapkan mampu memberikan nilai tambah dalam efektivitas kerja serta menunjang keberlangsungan bisnis Perseroan. Pada tahun 2024, untuk yang pertama kalinya, Perseroan berhasil melakukan ekspansi penjualan ekspor untuk pasar India.

AREA PEMASARAN

Hingga akhir tahun 2024, produk tembakau kemasan dari PT Indonesian Tobacco Tbk. telah diekspor ke Malaysia, Singapura, Jepang dan India. Sedangkan di dalam negeri, pasar masih didominasi oleh kota-kota di luar pulau Jawa

Alamat

PT Indonesian Tobacco Tbk.

Jl. Letjen S. Parman No. 92
Malang-65122, East Java, Indonesia

Roll Your Own Tobacco

Telp

+62 341 491017

Fax

+62 341 491407

Email

contact@indonesiantobacco.com